Senin, 24 November 2014

PENENTUAN KADAR Cu2+ SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Senin, 24 November 2014
I.               JUDUL : PENENTUAN KADAR Cu2+ SECARA SPEKTROFOTOMETRI
II.             TUJUAN : Untuk menentukan kadar Cu2+ secara spektrofotometri
III.           TINJAUAN PUSTAKA
Dalam air minum jarang terdapat temabaga lebih dari 600 mcg/L, garam Cu diperlukan untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam tendon air, sebagai katalisator oksidasi Mn. Kerusakan pipa air akan mengakibatkan naiknya kadar Cu2+ dalam air. Untuk air minum, batas maksimal yang diperbolehkan adalah 1 ppm (mg/L).
PRINSIP
Ion Cu2+ dalam sampel air bereaksi dengan NH4OH berlebih akan membentuk senyawa kompleks [Cu(NH4OH)4]2+ yang berwarna biru. Intesitas warna yang terjadi dibandingkan dengan warna standard dan dibaca pada panjang gelombang 440 nm atau panjang gelombang maksimum.
REAKSI
Cu2+ + 4 NH4OH  → [Cu(NH3)4]2+ + 2 H2O
IV.           ALAT DAN BAHAN
Alat:
1.       labu takar 50 ml
2.       Erlenmeyer
3.       Volume pipet
4.       Spektrofotometri
Bahan:
1.       Larutan standard Cu2+
2.       Aquadest
V.             CARA KERJA
A.   Penentuan Panjang Gelombang
1.       Pipet larutan standard Cu2+ 1,0 ml/2,0 ml/5,0 ml/10,0 ml, kemudian masukkan ke dalam labu takar 50 ml
2.       Tambah 5 ml larutan NH4OH 2N atau berlebih ke dalam labu takar sampai tebentuk warna biru.
3.       Baca absorbansi pada interval panjang gelombang 400 - 600 nm
4.       Tentukan panjang gelombang maksimum dengan melihat absorbansi yang terbesar. Panjang gelombang maksimum ini sebagai dasar untuk menentukan kadar sampel air.
B.   Penentuan Kadar Cu2+
1.       Siapkan 3 buah labu takar 50 ml, masing-masing untuk sampel, standard, dan blanko
2.       Masukkan sejumlah larutan sampel (2,0 ml, 5,0 ml, 10,0 ml, 25,0 ml) masukkan dalam labu takar
3.       Masukkan sejumlah larutan standard (2,0 ml ; 5,0 ml; 10,0 ml; 25,0 ml) ke dalam labu takar
4.       Tambah masing-masing 5 ml larutan NH4OH 2N atau berlebih sampai terbentuk warna biru lalu gojok
5.       Tambah aquadest dampai tanda batas
6.       Buat blangko dengan mengganti sampel/ larutan standard dengan aquadest kemudan dikerjakan sama seperti sampel dan standard
7.       Dibaca absorbansi sampel dan standard pada λ = 440 nm atau λ maksimal
Perhitungan
Kadar Cu2+ (ppm) =
VI.     HASIL PERCOBAAN
          Sampel nomer 4 (25 ml)
-          Panjang Gelombang maksimal = 590 nm
-          Kadar Cu2+         =  x konsentrasi standar x
=  x 192,6 x
= 299,8 ppm
VII.         PEMBAHASAN

VIII.       KESIMPULAN

IX.           DAFTAR PUSTAKA

Sunardi. 2007. Petunjuk Praktikum Analisis Pengolahan Limbah. Surakarta : Jurusan D-III Analis Kimia Fakultas Teknik Universitas Setia Budi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar