Senin, 15 September 2014
I.
JUDUL : KESADAHAN
II.
TUJUAN : Untuk menentukan tingkat kesadahan
III.
TINJAUAN PUSTAKA
Kesadahan dalam air disebabkan oleh ion Ca2+
dan Mg2+ disamping ion yang lain misalnya Mn2+ dan Fe2+.
Kelebihan ion kalsium (Ca2+) akan mengakibatkan terbentuknya lapisan
kerak pada dinding pipa yang disebabkan oleh endapan kalsium karbonat (CaCO3).
Lapisan kerak yang disebabkan oleh endapan CaCO3 akan mengurangi
daya hantar panas dalam ketel / pipa, disamping itu juga
mengakibatkan deterjen / sabun tidak dapat berbusa. Oleh sebab itu digunakan
metode pelunakan untuk mengurangi tingkat kesadahan.
Kesadahan yang tinggi akan menyebabkan kerugian :
·
Dalam bidang industry
: pipa / ketel berkerak
·
Dalam bidang rumah
tangga : detergen/sabun tidak dapat lama – lama akan tertimbun dalam ginjal dan
menyebabkan batu ginjal
Untuk pelunakan digunakan :
·
Tawas
·
NaCO3
·
Ca(OH)2
Tipe kesadahan :
1.
Kesadahan sementara
Dapat dihilangkan
dengan pemanasan. Disebabkan oleh ion Ca2+ dan Mg2+ yang
jika berikatan dengan molekul CO2 menjadi ca(HCO3)2
atau Mg(HCO3)2.
Pemanasan dapat menghilangkan kesadahan sementara. Pada suhu tinggi, garam
hidrogen karbonat Ca(HCO3)2 akan terutarai, sehingga ion
Ca2+ akan mengendap sebagai CaCO3 :
Ca(HCO3)2(aq) → CaCO3(s) + CO2(g)
+ H2O(l)
2.
Kesadahan tetap
Dapat dihilangkan
dengan penambahan reagen. Disebabkan oleh ion yang berikatan dengan molekul Cl
/ SO4 menjadi CaCl / CaSO4
atau MgCl2 / MgSO4
Standar kesadahan air
meliputi :
1. Standar kesadahan menurut WHO, 1984,
mengemukakan bahwa :
a. Sangat lunak sama sekali
tidak mengandung CaCO3;
b. Lunak mengandung 0-60 ppm
CaCO3;
c. Agak sudah mengandung 60-120
ppm CaCO3;
d. Sadah mengandung 120-180 ppm CaCO3;
e. Sangat sadah 180 ppm ke
atas.
2. Standar
kesadahan menurut E. Merck, 1974, bahwa :
a. Sangat lunak antara 0-4 OD
atau 0-71 ppm CaCO3;
b. Lunak antara 4-8 OD atau
71-142 ppm CaCO3;
c. Agak sadah antara 8-18 OD
atau 142-320 ppm CaCO3;
d. Sadah 18-30 OD atau 320-534 ppm
CaCO3;
e. Sangat sudah 30 OD keatas
atau sekitar 534 ppm ke atas.
3. Standar
kesadahan menurut EPA, 1974, bahwa :
a. Sangat lunak sama sekali
tidak mengandung CaCO3;
b. Lunak, antara 0-75 ppm CaCO3;
c. Agak sadah, antara 75-150
ppm CaCO3;
d. Sadah, 150-300 ppm CaCO3;
e. Sangat sadah 300 ppm ke atas
CaCO3.
IV.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.
Buret
2.
Klem
3.
Statif
4.
Volume pipet
5.
Syringe
6.
Gelas ukur
7.
Beaker glass
8.
Erlenmeyer
Bahan :
1.
Sampel
2.
Larutan buffer pH 10
3.
Larutan indikator EBT
4.
Larutan standard primer ZnSO4
5.
Larutan standard sekunder Na2EDTA
V.
CARA KERJA
Metode
Titrasi Kompleksometri
1.
Mengambil atau memipet sampel 10 ml, dimasukkan dalam
erlenmeyer
2.
Menambahkan 2,5 ml larutan buffer pH 10
3.
Menambahkan 2 - 3 tetes larutan indikator EBT
4.
Menitrasi dengan larutan standard sekunder Na2EDTA
sampai terbentuk warna biru kehijauan
Standarisasi larutan standard sekunder
Na2EDTA dengan larutan standard primer ZnSO4
1.
Memipet 10 ml larutan standard primer ZnSO4,
dimasukkan dalam erlenmeyer
2.
Menambahkan 2,5 ml larutan buffer pH 10
3.
Menambahkan 2 - 3 tetes larutan indikator EBT
4.
Menitrasi dengan larutan standard sekunder Na2EDTA
sampai terbentuk warna biru kehijauan
VI. HASIL
PERCOBAAN
v Pembuatan larutan standar primer
Berat
ZnSO4
Data
penimbangan :
Kertas
timbang + ZnSO4 = 573,0 mg
Kertas
timbang + sisa = 284,5 mg
ZnSO4 = 288,5 mg
Koreksi
Kadar ZnSO4
v Standarisasi
larutan Na2EDTA
Pembacaan buret :
1.
4,4 ml
2.
4,4 ml
3.
4,4 ml
Volume rata – rata = 4,4 ml
Perhitungan
:
( V x M ) ZnSO4 = ( V x M ) Na2EDTA
10x 0,0502 = 4,4 x M
Molaritas Na2EDTA =
0,1141 M
v Sampel
nomer 4A
Pembacaan buret :
1.
0,6 ml
2.
0,7 ml
3.
0,6 ml
Volume rata – rata = 0,63 ml
Kesadahan =
Na2EDTA x 40 ppm
=
x 40 ppm
= 287,532 ppm
v Sampel
nomer 4B
Pembacaan buret :
1.
0,6 ml
2.
0,6 ml
3.
0,7 ml
Volume rata – rata = 0,63 ml
Kesadahan =
Na2EDTA x 40 ppm
=
x 40 ppm
= 287,532 ppm
VII.
PEMBAHASAN
Pada praktikum Kesadahan, tujuannya
adalah untuk menentukan tingkat kesadahan dalam sampel air. Kesadahan dalam air disebabkan oleh
ion Ca2+ dan Mg2+ disamping ion yang lain misalnya Mn2+
dan Fe2+.
Pertama
yang dilakukan adalah standarisasi larutan standard sekunder Na2EDTA dengan larutan
standard primer ZnSO4. Memipet 10 ml larutan standard primer ZnSO4
lalu dimasukkan dalam erlenmeyer 100 ml, kemudian ditambahkan 2,5 ml larutan
buffer pH 10, digunakannya buffer pH 10 karena titrasi dengan metode
kompleksometri sangat dipengaruhi pH. Setelah itu tambahkan 2 - 3 tetes larutan
indikator EBT dan titrasi dengan larutan standard sekunder Na2EDTA
sampai terbentuk warna biru kehijauan. Didapatkan hasil Molaritas Na2EDTA
= 0,1141 M.
Untuk
menghitung kesadahan dapat dilakukan dengan Metode Titrasi Kompleksometri, yaitu
dengan cara memipet sampel sebanyak 10 ml dan masukkan dalam erlenmeyer.
Tambahkan 2,5 ml larutan buffer pH 10 dan tammbahkan 2 - 3 tetes larutan
indikator EB. Kemudian titrasi dengan larutan standard sekunder Na2EDTA
sampai terbentuk warna biru kehijauan. Untuk menghitung kesadahan dengan
rumus =
Na2EDTA x 40 ppm.
Dari
hasil percobaan dan perhitungan didapatkan hasil bahwa pada sampel 4A kesadahan
sebesar 287,532 ppm dan pada sampel 4B nilai kesadahan sebesar 287,532 ppm.
Menurut WHO 1984, kesadahan dengan nilai 180 ppm keatas termasuk
sangat sadah, jadi untuk sampel 4A dan 4B termasuk tingkat sangat sadah.
VIII.
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum
kesadahan yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pada sampel 4A nilai
kesadahan sebesar 287,532 ppm dan sampel 4B nilai kesadahan sebesar 287,532 ppm. Jadi tingkat
kesadahan sampel 4A dan AB adalah sangat sadah.
IX.
DAFTAR PUSTAKA
Ginoest. 2010. Penentuan Kadar Kesadahan Air
dengan Metode Titrasi EDT. Online: http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17/.Diakses pada
tanggal 20 September 2014.
Resthy, 2011. Laporan Akhir Kesadahan. Online :http://perutbuncitmeletus.blogspot.com/2011/10/laporan-akhir-kesadahan.html. Diakses pada tanggal 20 September 2014.
Sunardi. 2007. Petunjuk Praktikum Analisis Pengolahan
Limbah. Surakarta : Jurusan D-III Analis Kimia Fakultas Teknik Universitas
Setia Budi.
Sunu, Pramudya. 2001. Melindungi Lingkungan dengan
Menerapkan Iso 14001. Jakarta:Grasinda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar