Jumat, 10 Oktober 2014

ELEKTRODA INDIKATOR

Nur Ratna Sari  25121119F
Siti Istiqomah    25121121F

ELEKTRODA INDIKATOR

Elektroda indikator (elektroda kerja) adalah suatu elektroda yang potensial elektrodanya bergantung terhadap konsentrasi (aktivitas) analit yang diukur.

Jenis – jenis elektroda indikator
A.     Elektroda Logam
1.       Elektroda jenis pertama
Pada elektroda ini, ion analit berpartisipasi langsung dengan logamnya dalam suatu reaksi paruh yang dapat balik. Beberapa logam seperti Ag, Hg, Cu dan Pb dapat bertindak sebagai elektroda indikator bila bersentuhan dengan ion mereka.
Contoh:  Ag++ e ó Ag              E0 = +0,80 V
Pada reaksi sebelumnya, potensial sel berubah-ubah menurut besarnya aktivitas ion perak (Ag+). Sesuai dengan persamaan Nernst:
 Description: Capture.PNG
Karena Ag merupakan padatan, maka aktivitasnya = 1, sehingga:
Description: Ag plus.bmp
2.       Elektroda jenis kedua
Ion-ion dalam larutan tidak bertukar elektron dengan elektroda logam secara langsung, melainkan mengatur konsentrasi ion logam yang bertukar elektron dengan permukaan logam. Elektroda ini bekerja sebagai elektroda referensi tetapi memberikan respon ketika suatu elektroda indikator berubah nilai ax-nya (misalnya KCl jenuh berarti x=Cl).  Misalnya pada elektroda perak-perak klorida. Kesetimbangan reaksi:
                        AgCl (s) + e       ↔     Ag+ + Cl         Eo = + 0,22 V
3.       Elektroda jenis ketiga
Elektroda jenis ini dipergunakan sebagai elektroda indikator dalam titrasi-titrasi EDTA potensiometrik dari 29 ion logam. Elektrodanya sendiri berupa suatu tetesan atau genangan kecil raksa dalam suatu cangkir pada bagian ujung tabung-J dengan suatu kawat ke sirkuit luar. Sejumlah kecil dari selat raksa-EDTA, HgY2- ditambahkan ke larutan yang mengandung Y4-, setengah reaksi yang terjadi dalam katode:               
                        HgY2- + 2e        ↔          Hg(l) + Y4-                   Eo=+0,21 V
                         
                        E = 0,21 - 0,059/2 log aY4- / a HgY2-
B.     Elektroda Membran
Pada elektroda membran, tidak ada elektron yang diberikan oleh atau kepada  membran tersebut. Sebagai gantinya, suatu membran membiarkan ion-ion jenis tertentu menembusnya, namun melarang ion-ion lain sehingga elektroda ini sering disebut sebagai elektroda ion selektif (ISE). Setiap ISE terdiri dari elektroda referensi yang dicelupkan dalam larutan referensi yang terdapat materi tidak reaktif seperti kaca atau plastik. Membran dalam suatu ISE membran dapat berupa cairan ataupun kristal. Elektroda membran cair dalam bidang biologi terapan, biasanya elektroda ion selektif (ISE) etidium (Eth+). Sifat sifat yang harus dimiliki elektroda membran ion selektif adalah:
·Kelarutannya kecil
·Dapat menghantarkan listrik sekaipun kecil
·Kereaktifan dengan analit bersifat selektif
Jenis elektroda membran adalah Elektroda Kaca. Elektroda kaca atau elektroda gelas adalah sensor potensiometrik yang terbuat dari selaput kaca dengan komposisi tertentu. Gelas/kaca ini bertindak sebagai suatu tempat pertukaran kation.
Description: fig2.jpg
Kelebihan Elektroda Kaca
  • Larutan uji tidak terkontaminasi
  • Zat-zat yang tidak mudah teroksidasi & tereduksi tidak berinteferensi
  • Elektroda ini bisa dibuat cukup kecil untuk disisipkan dalam volume larutan yang sangat kecil.
  • Tidak ada permukaan katalitis yang kehilangan aktivitasnya oleh kontaminasi seperti platina pada elektroda hidrogen.
Keterbatasan Elektroda Kaca
Pada kondisi pH yang sangat tinggi (misal NaOH 0,1M dengan pH = 13) berakibat
  • spesifisitas untuk H+ hilang
  • Ketergatungan tegangan pH berkurang
  • Potensial menjadi tergantung pada aNa+

pH meter
pH meter merupakan contoh aplikasi elektroda membran yang berguna untuk mengukur pH larutan. pH meter dapat juga digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi asam basa pengganti indikartor. Alat ini dilengkapi dengan elektroda gelas dan elektroda kalomel (SCE) atau gabungan dari keduanya (elektroda kombinasi). Diagram pH meter ditunjukan dalam gambar di bawah ini.
Logam perak yang dicelupkan ke dalam larutan HCl 0,1 M bertindak sebagai elektroda pembanding 2. Sedangkan elektroda kalomel sebagai elektroda pembasnding 1. Elektroda perak/perak klorida merupakan bagian dari elektroda gelas, tetapi tidak peka terhadap pH. Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan elektroda-elektroda adalah cairan dalam elektroda harus selalu dijaga lebih tinggi dari larutan yang diukur. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kontaminasi larutan elektroda atau penyumbatan penghubung karena reaksi ion-ion analit dengan ion raksa (I) atau ion perak.
C.     Elektroda Inert
Elektroda inert merupakan elektroda yang tidak masuk ke dalam reaksi. Salah satu contohnya adalah platina. Elektroda ini bekerja baik sebagai elektroda indikator untuk pasangan redoks seperti : Fe3+ + e ↔ F2+
Fungsi logam Pt adalah untuk membangkitkan kecenderungan sistem tersebut dalam mengambil atau melepaskan elektron, sedangkan logam itu tidak ikut secara nyata dalam reaksi redoks.

Pemilihan elektroda indikator
Elektroda indikator harus memenuhi beberapa syarat antara lain harus memenuhi tingkat kesensitivan yang terhadap konsentrasi analit. Tanggapannya terhadap keaktifan teroksidasi dan tereduksi harus sedekat mungkin dengan yang diramalkan dengan persamaan Nernst. Sehingga adanya perbedaan yang kecil dari konsentrasi analit, akan memberikan perbedaan tegangan.


SUMBER
Masykuri, M. (n.d.). Potensiometi. Kimia Analitik III , 1-6.
 Aziz,dkk. Potensiometri. Kimia Analitik. UI.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar